konseling individual pada kanak-kanak dengan pendekatan do'a harian



 membiasakan anak membaca do'a sebelum beraktivitas



A.    Deskripsi asesmen
·         Biodata anak         :
Nama                     : Queensa athaya safira
TTL                       : Serang, 25 september 2010
Umur                     : 7 Tahun
Asal sekolah          : Madrasah Ibtidaiyah ( kelas 1 )
Alamat                  : Kp. Sindang Sari, Kec. Petir Kab. Serang

·         Biodata Ayah        :
Nama                     : Ayatullah Fiddari
TTL                       : Serang, 5 September 1979
Umur                     : 38 Tahun
Pendidikan             : S1
Pekerjaan               : Guru

·         Biodata Ibu           :
Nama                     : Sofiah
TTL                       : Serang, 8 Maret 1982
Umur                     : 35 Tahun
Pendidikan            : S1
Pekerjaan               : Guru

Ø  Latar belakang keluarga
Queen merupakan anak ke-2 dari dua bersaudara. Ia memiliki 1 kakak laki-laki yang hanya berbeda 2 Tahun darinya. Ia sekarang menduduki kelas 2 setingkat sekolah dasar. Queen merupakan anak yang periang dan rajin. Ia begitu dekat dengan kakak dan juga kedua orang tuanya, karena banyak waktu luang yang dimiliki kedua orang tuanya, sehingga mereka sering menemani kedua anaknya dalam bermain maupun mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan gurunya disekolah.

Ø  Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua si anak baik. Setiap malam, ibunya selalu menanyakan apakah anak-anaknya memiliki PR dari gurunya atau tidak, jika iya ibunya akan menemani dan membimbing anak-anaknya dalam mengerjakan PR tersebut. Selain itu, orang tua si anak selalu meminta anak-anaknya untuk melaksanakan shalat 5 waktu. Membaca Qur’an setelai selesai mengerjakan shalat maghrib, Dsb……


B.     Deskripsi diagnosa
Pada pertemuan pertama, kemampuan si anak dalam menghafal do’a-do’a harian sudah cukup baik. Banyak do’a-do’a yang sudah diajarkan kepadanya ketika ia duduk di Taman kanak-kanak, namun karena tidak diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, banyak do’a-do’a yang terlupakan. Dari situ saya mulai membimbing dan mengarahkan si anak dalam menghafal 10 do’a-do’a harian yang saya berikan. 10 do’a-do’a itu di antaranya :
-          Do’a sebelum makan
-          Do’a sesudah makan
-          Do’a sebelum tidur
-          Do’a bangun tidur
-          Do’a untuk kedua orang tua
-          Do’a masuk kamar mandi
-          Do’a keluar dari kamar mandi
-          Do’a sebelum belajar
-          Do’a keselamatan dunia dan akhirat
-          Do’a ketika bercermin
Selain membimbing, saya juga menjelaskan kepada si anak tentang pentingnya membaca do’a sebelum beraktivitas. Meminta kepada ibunya untuk membimbing si anak agar tidak lupa membaca do’a sebelum beraktivitas. Dan setelah itu saya memberikan angket, seperti memberikan tabel do’a-do’a harian yang harus ia isi, seperti di bawah ini :





Pada pertemuan kedua,  saya menanyakan kembali sudah sejauh mana perkembangan si anak dalam menghafal do’a-do’a yang diberikan pada pertemuan sebelumnya. Ada sedikit kemajuan pada si anak, ia sudah bisa menghafal 8 dari 10 do’a yang saya berikan. Di situ saya memberikan dorongan agar si anak bersemangat dalam menghafal dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pula pada pertemuan ketiga sampai pertemuan terakhir. Ia sudah bisa menghafal semua do’a-do’a yang yang telah diberikan dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

C.    Deskripsi treatment
Treatment yang saya berikan yaitu dengan memberikan reward ( penghargaan ) kepada si anak, agar ia bersemangat dalam menghafal do’a-do’a yang diberikan. Selain itu, saya memberikan sedikit omongan seperti ini “Queen kalau setiap mau ngelakuin sesuatu harus baca do’a dulu yah, kalau engga nanti ditemenin sama setan looh”. Saya berkata seperti itu agar si anak takut dan tidak lupa untuk membaca do’a setiap kali beraktivitas, agar do’a-do’a tersebut dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.


D.    Deskripsi evaluasi

Setelah 1 minggu lebih saya membimbing dan melihat perkembangan si anak sangatlah baik. Sekarang ia sudah hafal do’a-do’a harian yang diberikan dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan si anak pun sekarang tak jarang mengingatkan ibunya untuk membaca do’a sebelum beraktivitas. Terkadang si anak berkata kepada ibunya : “mah, udah baca do’a belum sebelum makan,? Harus baca do’a dulu, takut ditemenin setan makannya kalau ga baca do’a”.
Selain itu, ada hal positif yang saya dapat dari mengerjakan tugas ini. Yaitu, setiap kali saya beraktivitas saya jadi lebih rajin untuk membaca do’a.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal tasawuf lebih dalam dengan 3 buku ini

Ahli Hikmah ( Ruqyah )

Jurusanku dan masa depan yang cerah menceriakan